BERITALINGGA.COM, Lingga – Sebuah video yang memperlihatkan kondisi rumah tak layak huni milik Joni, warga RT 001 RW 002, Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, viral di media sosial.
Video tersebut menunjukkan rumah berdinding kayu lapuk, berlubang, dan hampir roboh. Pemandangan memprihatinkan ini menuai simpati dan kemarahan warganet.
Dalam video yang diunggah oleh akun di media sosial facebook. Joni terlihat tinggal bersama keluarganya di rumah yang jauh dari standar kelayakan.
Tidak ada kamar layak, atap bocor di berbagai sudut, serta lantai yang nyaris ambruk. Kondisi ini memicu pertanyaan besar dari masyarakat: mengapa rumah seperti ini belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah?
Diketahui, Joni, bersama istri dan satu orang anaknya telah tinggal dirumah dengan kondisi seperti itu telah sejak beberapa tahun lalu. Ironisnya, Kepala Desa Marok Tua, Nurdin, dinilai seakan tutup mata terhadap nasib warga setempat.
“Saya turut perihatin dan kecewa dengan RT RW karena tidak ada menginformasikan kepada saya tentang rumah Joni ini,” kata Nurdin diwawancarai. Sabtu, (10/5).

“Saya janji dalam 10 hari kedepan akan memperbaiki rumah Joni, minimal atap rumah bisa dipasang agak tidak bocor lagi,” tambahnya.
Namun, pernyataan ini justru menyulut amarah netizen. Banyak yang menilai alasan sang kades tidak masuk akal, mengingat kondisi rumah Joni sudah seharusnya menjadi indikator jelas perlunya intervensi.
“Rumah hampir roboh tapi katanya belum masuk daftar bantuan karena belum minta? Apa gunanya aparat desa kalau bukan untuk jemput bola?” tulis seorang netizen.
“Mustahil pak kades dak tahu rumah warge die, buat alasan yang masuk akal lah sikit, pak kades kan orang tempatan kalau dak tau itu tidak mungkin,” kata pemilik akun Masyanti Husein.
Banyak juga yang menduga adanya ketimpangan dalam penyaluran bantuan, dengan mengaitkan kemungkinan nepotisme dalam proses pendataan.
Selain itu, Ketua DPD Ormas GERAM Kepri Bersatu Kabupaten Lingga, July Wahyudi, menyatakan akan mengkawal janji Kepala Desa Marok Tua, agar Joni bersama keluarganya segera mendapat bantuan rumah layak huni.
“Ini jelas pembiaran dan ketimpangan sosial terjadi jelas. Kita harap kepala desa setempat bisa menepati janjinya, mengingat kondisi rumah Joni ini sudah berlangsung bertahun-tahun,” tegasnya.
Kasus ini menjadi cermin buram sistem pendataan warga miskin yang selama ini masih dianggap lemah dan penuh masalah serta banyak warga yang luput dalam program RTLH.