Beritalingga.com, Lingga – Pemerintah Kabupaten Lingga akhirnya angkat bicara dan merespons terkait polemik tidak adanya fasilitas sanitasi di SD Negeri 005 Pulau Berhala, Kelurahan Berlian, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga. Minggu, (29/06/2025).
Ketimpangan infrastruktur di dunia pendidikan terutama pada wilayah pesisir pulau di Kabupaten Lingga yang selama ini luput dari perhatian pemerintah darah, kini mulai mendapatkan titik terang.
Melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lingga, H. Armia, menyatakan bahwa pembangunan toilet di SDN 005 akan menjadi prioritas utama dalam APBD tahun 2026.
Hal ini disampaikan menyusul sorotan publik dan media yang mengungkap kondisi miris sekolah dasar di pulau tersebut.
“Saya sudah konfirmasi langsung ke lurah setempat. Memang benar, toilet yang ada sudah tidak layak pakai. Kami tidak akan tinggal diam. Ini akan kami prioritaskan dalam RAPBD 2026,” ujar Armia saat dikonfirmasi melalui panggilan Whatsapp pada Minggu (29/6).
Meski tidak bisa direalisasikan dalam waktu dekat karena anggaran 2025 sudah memasuki tahap finalisasi dan lelang kegiatan, Armia menegaskan bahwa sanitasi adalah hak dasar siswa yang tidak bisa ditawar.
Menurut Armia, pembangunan toilet bukan sekadar proyek fisik, tetapi bagian dari komitmen Pemkab Lingga terhadap martabat pendidikan di daerah tertinggal.
“Saya terkejut ketika membaca berita tentang ini. Kami langsung lakukan pengecekan ke lapangan. Toilet itu dulunya dibangun TNI saat program TMMD, bukan dari APBD. Tapi sekarang rusak berat dan harus diganti,” jelas Armia.
Sebagai informasi, SDN 005 Berlian sebelumnya telah mendapatkan bantuan rehabilitasi ruang kelas dari Pemkab Lingga pada 2023 dan 2024 namun tidak termasuk dengan pembangunan toilet.
Pembangunan toilet hingga kini belum terealisasi, menyebabkan siswa dan guru harus menghadapi kondisi belajar yang jauh dari standar kelayakan.
Armia juga menyampaikan bahwa keberadaan toilet di sekolah bukan hanya soal fasilitas, tetapi menyangkut kesehatan, kebersihan, hingga hak dasar anak-anak untuk tumbuh di lingkungan pendidikan yang manusiawi.
“Jika kita bicara soal pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan, maka kita tidak boleh menutup mata terhadap wilayah pesisir dan terpencil. Kebutuhan mereka sama pentingnya,” tegasnya.
Pernyataan Sekda Lingga ini menjadi angin segar bagi masyarakat Berlian dan menjadi pengingat bagi seluruh pemangku kebijakan bahwa ketimpangan di sektor pendidikan, terutama di wilayah terluar dan terpinggirkan, harus segera dituntaskan.
Dengan janji pembangunan toilet pada 2026 mendatang, kini masyarakat pesisir hanya bisa berharap komitmen tersebut benar-benar diwujudkan, bukan sekadar janji yang tertinggal bersama ombak laut selatan.
Penulis : Red